Job fair sering kali menjadi kesempatan emas untuk bertemu langsung dengan perekrut. Namun, waktu yang terbatas membuat kamu harus bisa menyampaikan keunggulan diri dengan cepat. Di sinilah pentingnya menguasai Elevator Pitch, sebuah ringkasan singkat dan padat tentang diri kamu, yang berdurasi tidak lebih dari 30 hingga 60 detik.
Mengapa disebut Elevator Pitch? Istilah ini merujuk pada ide bahwa kamu harus bisa memperkenalkan diri secara profesional dalam waktu singkat, seolah-olah kamu sedang berada di dalam lift bersama seseorang. Kemampuan ini sangat krusial, terutama di acara seperti job fair di mana persaingan ketat dan waktu adalah segalanya.
Sebelum membuat Elevator Pitch, luangkan waktu untuk merenungkan siapa diri kamu secara profesional. Apa kekuatan terbesar kamu? Apa pengalaman paling relevan? Apa yang membuat kamu unik? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan menjadi fondasi dari pitch yang kuat dan berkesan.
Struktur dasar Elevator Pitch dimulai dengan memperkenalkan nama dan latar belakang kamu. Setelah itu, jelaskan keahlian atau pengalaman yang paling menonjol. Akhiri dengan menyatakan tujuan kamu, seperti “Saya mencari posisi di bidang pemasaran digital di mana saya bisa menerapkan keahlian SEO dan analisis data saya.”
Latihlah Elevator Pitch kamu berulang kali. Ucapkan dengan lantang di depan cermin atau rekam suara kamu. Perhatikan intonasi, kecepatan bicara, dan kepercayaan diri. Latihan ini akan membuat kamu terdengar alami dan tidak seperti menghafal teks.
Saat berinteraksi dengan perekrut di job fair, pastikan untuk menyesuaikan pitch kamu. Jika kamu sudah melakukan riset tentang perusahaan, sebutkan mengapa kamu tertarik dengan perusahaan mereka. Ini menunjukkan minat yang tulus dan tidak sekadar mencoba peruntungan.
Fokuslah pada bagaimana kamu dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan, bukan hanya tentang apa yang kamu inginkan. Perekrut ingin tahu bagaimana keahlian dan pengalaman kamu dapat membantu mereka mencapai tujuan bisnis. Inilah esensi dari Elevator Pitch yang efektif.
Setelah menyampaikan pitch, berikan kesempatan kepada perekrut untuk bertanya atau menanggapi. Ini menciptakan percakapan dua arah. Jangan mendominasi, tetapi biarkan interaksi mengalir secara alami. Dengarkan baik-baik pertanyaan mereka dan jawab dengan percaya diri.
