Membentuk Karakter Unggul: Peran Sekolah dan Lingkungan di Jenjang SMA

Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah periode krusial dalam perkembangan seorang individu, tidak hanya dalam hal akademis tetapi juga dalam pembentukan identitas diri. Membentuk Karakter Unggul di masa remaja adalah sebuah proses kompleks yang sangat dipengaruhi oleh peran sinergis antara sekolah dan lingkungan di sekitarnya. Keduanya menjadi pilar utama dalam menanamkan nilai-nilai, etika, dan keterampilan sosial yang esensial bagi masa depan siswa.

Sekolah, sebagai institusi formal, memiliki peran utama dalam Membentuk Karakter Unggul melalui kurikulum dan budaya yang dibangun. Kurikulum Merdeka, misalnya, dengan adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), secara eksplisit mengintegrasikan nilai-nilai seperti gotong royong, kemandirian, dan penalaran kritis dalam kegiatan berbasis proyek. Ini bukan hanya teori, melainkan praktik langsung yang melatih siswa untuk berkolaborasi, bertanggung jawab, dan memecahkan masalah. Misalnya, pada semester genap tahun ajaran 2024/2025, SMA Negeri 5 Jakarta melaksanakan proyek “Desa Inklusif” di mana siswa berinteraksi dengan komunitas disabilitas, menumbuhkan empati dan penghargaan terhadap keragaman. Guru juga berperan sebagai teladan dan pembimbing yang tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai disiplin, kejujuran, dan integritas melalui interaksi sehari-hari.

Di sisi lain, lingkungan di luar sekolah juga sangat memengaruhi dalam Membentuk Karakter Unggul. Ini meliputi keluarga, teman sebaya, komunitas tempat tinggal, hingga pengaruh media sosial dan budaya populer. Keluarga menjadi fondasi pertama dalam penanaman nilai. Namun, di SMA, pengaruh teman sebaya menjadi sangat kuat. Lingkungan pertemanan yang positif akan mendorong siswa untuk berkembang, sementara lingkungan yang negatif dapat menjerumuskan. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk selektif dalam memilih pergaulan. Komunitas juga dapat berperan melalui kegiatan-kegiatan sosial atau keagamaan yang dapat diikuti siswa, melatih kepekaan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Indonesian Youth Development Council pada 15 Juni 2025 menunjukkan bahwa siswa dengan dukungan keluarga dan lingkungan positif memiliki resiliensi yang lebih tinggi dalam menghadapi tekanan pergaulan.

Sinergi antara sekolah dan lingkungan sangat penting untuk Membentuk Karakter Unggul. Ketika nilai-nilai yang diajarkan di sekolah sejalan dengan praktik di rumah dan komunitas, pesan yang diterima siswa akan semakin kuat dan konsisten. Komunikasi aktif antara sekolah dan orang tua, serta keterlibatan komunitas dalam program sekolah, dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan karakter siswa secara optimal.

Dengan demikian, Membentuk Karakter Unggul di SMA adalah upaya kolaboratif. Baik sekolah maupun lingkungan harus bekerja sama, menyediakan fondasi yang kokoh dan inspirasi yang berkelanjutan, demi melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki integritas, tanggung jawab, dan siap menjadi agen perubahan positif di masa depan.