Urgensi Pembentukan Watak: Menjawab Krisis Generasi Z

Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat di era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk membentuk karakter generasi muda, khususnya Generasi Z. Namun, di balik kemudahan dan aksesibilitas, muncul pula tantangan serius terkait pembentukan watak yang kokoh. Oleh karena itu, Urgensi Pembentukan Watak menjadi sangat relevan dalam menjawab krisis Generasi Z saat ini, yang ditandai dengan berbagai isu seperti kecenderungan kurangnya kemandirian, etos kerja, dan rasa tanggung jawab.

Urgensi Pembentukan Watak ini tidak bisa diabaikan, mengingat banyak kasus yang menunjukkan bahwa meskipun Gen Z memiliki akses pendidikan dan informasi yang luas, mereka seringkali menghadapi kesulitan dalam hal disiplin dan daya tahan menghadapi tantangan. Fenomena seperti angka pengangguran yang masih tinggi di kalangan usia produktif Gen Z, meskipun memiliki gelar, atau kecenderungan sering berpindah pekerjaan karena ketidakpuasan, mengindikasikan adanya celah dalam pengembangan karakter. Data dari berbagai survei tenaga kerja yang dirilis pada awal tahun 2025 menunjukkan bahwa aspek soft skills dan kemandirian menjadi poin evaluasi penting yang seringkali kurang pada sebagian besar lulusan muda.

Pembentukan watak yang kuat harus dimulai sejak dini dan berkesinambungan melalui peran aktif dari keluarga dan institusi pendidikan. Di tingkat sekolah dasar dan menengah, program pendidikan karakter perlu diintegrasikan secara holistik ke dalam kurikulum. Misalnya, pada tanggal 15 Mei 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program “Sekolah Berkarakter” di beberapa kabupaten, yang menekankan pada penanaman nilai-nilai seperti integritas, disiplin, dan gotong royong melalui kegiatan ekstrakurikuler dan proyek berbasis komunitas. Guru dan orang tua diharapkan menjadi teladan dan pembimbing dalam proses ini.

Selain itu, Urgensi Pembentukan Watak juga memerlukan peran serta masyarakat dan pemerintah. Kampanye kesadaran, pelatihan keterampilan hidup, serta dukungan psikososial dapat membantu Generasi Z mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab. Contohnya, pada hari Sabtu, 8 Juni 2024, di Balai Pemuda, Kepolisian Sektor bekerja sama dengan psikolog remaja mengadakan lokakarya “Generasi Tangguh” yang fokus pada pengembangan resiliensi dan etos kerja. Dengan pendekatan yang terpadu, Urgensi Pembentukan Watak ini diharapkan mampu menciptakan Generasi Z yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, siap menghadapi tantangan masa depan, dan berkontribusi positif bagi bangsa.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa